cara membuat singkong bakar dijamin enak 100%

Ada yang pernah makan singkong bakar? Jika belum pernah "sungguh terlalu". Ditempat saya, singkong bakar ini biasa disebut beuleum sampeu atau bubuy sampeu. Singkong bakar enaknya di santap di pagi hari. Ditemani segelas kopi sambil berjemur, inilah salah satu cara menikmati hidup. Disantap bareng keluarga di sore hari juga seru. Makan singkong bakar di malam hari ketika kemping atau saat giliran ronda malam sama warga sekitar juga asik. Pasti akan menambah keakraban dengan orang didekat kita.

Membuat singkong bakar memang mudah, siapapun pasti bisa. Tapi jika cara yang anda lakukan kurang tepat, maka hasilnya mungkin agak gosong-gosong dikit dan rasanya akan lebih mirip kayu bakar daripada disebut makanan. Tapi bagaimana cara membuat singkong bakar yang dijamin enak 100% dan bisa anda praktekan sendiri di rumah ? Simak uraian saya di bawah ini.

Jika kita ingin menghasilkan makan yang enak, maka kita pun harus menyediakan bahan makanan yang berkualitas. Untuk membuat singkong bakar yang super enak, kita hanya membutuhkan singkong mentah yang masih segar. Saya sarankan cari singkong yang sudah siap panen dan baru dicabut dari pohonnya. Terserah anda mau menanam sendiri atau beli sama petani. Yang jelas jangan mencuri.

Setelah bahan telah siap, sekarang saatnya kita praktek. Ini merupakan point paling mahal di artikel ini, jadi simak baik-baik.

Bersihkan terlebih dahulu singkong dari sisa-sisa tanah yang masih menempel. Kulit singkongnya biarkan saja tidak usah dikupas. Membuat singkong bakar akan lebih mudah jika menggunakan tungku atau ditempat saya biasa disebut hawu. Tapi jika menggunakan api unggun juga tidak masalah. Sumber api harus berasal dari bahan-bahan alami seperti kayu atau bambu, pastikan tidak ada bahan-bahan plastik yang ikut terbakar. Ini sangat penting, karena akan berimbas pada cita rasa singkong bakar nantinya.

Proses pembakaran singkong bakar ini berbeda dengan membakar sate. Jika membuat sate kita akan menggarangnya di atas bara, maka membuat singkong bakar ini kita harus menimbun singkongnya di dalam abu. Jadi kita harus menunggu sampai api unggun atau tungku yang kita gunakan sampai menghasilkan abu yang cukup untuk menutupi singkongnya.

Setelah abunya cukup, baru kita masukan singkong tadi kedalam abu sampai benar-benar tertutup selurahnya. Ini penting, karena jika tidak tertutup abu secara sempurna maka singkong tadi bisa dipastikan akan gosong terkena bara atau jilatan api. Proses pembakaran ini bisa berlangsung antara 7-15 tergantung dari besar api dan panas yang dihasilkan. Pembakaran yang baik akan membuat singkong matang secara menyeluruh dan tanpa gosong yang parah.

Setelah 7 menit cek saja singkongnya, bisa dengan cara dipukul-pukul dengan kayu (pelan aja mukulnya). Jika matang singkongnya pastilah sudah terasa empuk, dan tidak jarang singkongnya  sampai merekah dan mengeluarkan isinya yang berwarna putih. Jika demikian, sudah bisa dipastikan kalau singkongnya telah matang.

singkong bakar

Bersihkan singkong dari abu yang menempel. Tempatkan singkong bakarnya di piring atau pada daun pisang jika ada, supaya menambah cita rasa tradisionalnya. Buka isi singkongnya dengan cara dibelah pakai sendok dan garpu atau pakai tangan juga boleh. Samapai tahap ini sebenarnya singkong bakar sudah siap disantap, tapi kadang saya menambahkan sedikit garam sebagai bumbu pelengkap. Atau jika anda mau mencoba bumbu-bumbu tabur yang lain juga bisa.

Nah begitulah cara membuat singkong bakar dijamin enak 100%. Cukup mudah bukan? Selamat mencoba dan sampai jumpa di resep lain pada artikel berikutnya.

Catatan ;
Resep cara membuat singkong bakar di atas benar-benar telah saya praktekan. Berhubung waktu membuat singkong bakar saya tidak pernah kepikiran akan membuat artikel seperti ini, jadi saya tidak mengambil foto dari singkong bakar buatan saya pribadi. Gambar di atas hanyalah sebagai ilutrasi semata. sumber gambar disini.

Related Posts:

cara mengobati tekanan darah tinggi, bisa sembuh dalam waktu 3 hari

Halo, pembaca sekalian! Jika Anda sedang mencari artikel tentang bagaimana cara mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi secara cepat, mudah, murah, dan telah terbukti khasiatnya, mungkin tulisan yang berdasarkan pengalaman pribadi saya ini bisa menjadi solusi jitu buat Anda.

Melalui tulisan ini saya tidak akan menjelaskan secara detail tentang apa definisi dan penyebab dari hipertensi. Karena seseorang yang mencari cara mengatasi hipertensi melalui media internet, umumnya merupakan penderita atau salah satu orang dekatnya ada yang menderita hipertensi, yang telah medapat penjelasan tentang TEKANAN DARAH TINGGI dari seseorang yang lebih ahli dibidang kesehatan (dibaca; dokter).

Untuk mengetahui cara mengatasi hipertensi dalam waktu singkat dan murah, bahkan bisa dibilang gratis ini, mari kita gunakan mesin waktu. Kita kembali kemasa lalu dimana cerita tentang pengobatan ini berawal. Simak baik-baik kisah saya di bawah ini.

Awal

Akhir 2006, saya seorang yang sedang mencari kerja kesana-kemari, melamar perusahaan A,B,C,D,dst. yang umumnya merupakan perusahaan-perusahaan besar. Setiap perusahaan besar tentu memiliki persyaratan yang cukup ketat dalam penerimaan karyawan baru, terlihat dari begitu banyaknya test yang dijalani setiap pelamar kerja. Test itu umumnya meliputi test tulis, test wawancara, test kesehatan, bahkan ada yang harus test fisik seperti lari sekian putaran lapangan bola, push up,dll.

Di tahun itu saya beberapa kali mengikuti seleksi penerimaan karyawan di perusahaan yang saya lamar. Tapi yang membuat saya heran, kenapa saya selalu gagal ditest kesehatan. Yang merupakan test terakhir disetiap perusahaan yang saya lamar. Bahkan saya pernah mengalami hal seperti ini; Hari ini test medichal check up diikuti semua peserta yang lulus test sebelumnya. Besoknya, cuma saya sendiri yang dipanggil oleh klinik itu cuma untuk cek tensi darah lagi. Ibarat seorang pembalap, saya ini adalah seorang rider yang mendapat kutukan, yang akan selalu tergelincir ditikungan terakhir. Anda tahu saat jatuh sakitnya dimana? sakitnya tuh disini sambil pegang dada sebelah kiri.

Sadar Body

Kegagalan yang berulang membuat saya yakin akan satu hal. Pasti ini bukan hanya kebetulan semata, bukan hanya karena factor keberuntungan. Pasti ada yang salah dengan dengan tubuh ini, ada yang tidak beres dengan kesehatan saya. Meskipun saat itu saya merasa sehat-sehat saja, masih kuat rasanya kalau diajak lari 4 kali keliling lapangan bola. Dengan kegagalan berulang mau tidak mau saya harus merubah kebiasaan saya. Yang dulunya tidak pernah berolahraga jadi mulai rajin berolahraga, saya jadwalkan 3 kali dalam seminggu harus jogging alias lari-lari kecil. Tidak lama memang, sekali lari paling 15-25 menit.

Kesempatan Lain

Maret 2007, saya kembali mendapat panggilan kerja. Perusahaan yang bertaraf internasional. Seperti biasa, seleksi awal pastilah pesertanya sampai ribuan. Setelah beberapa kali penyaringan pesertanya tinggal puluhan, syukurlah nama saya masih tercantum sebagai salah seorang peserta yang lolos. Hingga tiba saatnya test terakhir, yaitu test kesehatan yang merupakan test yang paling menakutkan bagi saya. Test ini diadakan 1 minggu lagi.

Jatuh Sakit

Sehari setelah mengetahui hasil test, saya malah jatuh sakit. Sakitnya memang sepele, cuma flu disertai panas. Mengingat waktu test kesehatan sudah dekat saya langsung ke klinik A. Setelah tanya jawab seputar keluhan sakit yang diderita, dokter mengecek seperti biasa, salah satunya mengecek tensi darah.
“Tensinya agak tinggi, 140.” kata dokter.
“Yang normal harusnya berapa dokter?” tanya saya.
“Untuk usia 20an harusnya sekitar 120.” jawab dokter.
Dokter menjelaskan kalau hipertensi umumnya memang diderita oleh orang-orang berusia lanjut, tapi bukan berarti anak muda mustahil terkena penyakit ini. Mendengar penjelasan dokter, saya jadi teringat dengan beberapa kegagalan saya saat melamar kerja, yang selalu gagal saat test kesehatan. Apakah kegagalan saya karena masalah hipertensi ? Saya pun menjelaskan masalah saya kepada dokter, tentang selalu gagal saat test kesehatan, dan beberapa hari lagi akan ada test kesehatan. Sambil menyimak curhatan saya, dokter menulis coretan-coretan kecil.

Setelah saya selesai membicarakan kondisi saya, dokter memberikan coretan itu yang harus saya serahkan dikasir. Bagian kasir menerangkan kepada saya kalau ada beberapa obat yang boleh berhenti dikonsumsi jika flu dan panasnya sudah berhenti. Dan ada obat yang harus saya habiskan dan mengingatkan saya untuk kembali lagi dalam 3 hari untuk cek tekanan darah.

Pengobatan

3 hari sudah berlalu dan saya kembali lagi ke klinik untuk check up. Sebenarnya flu dan panas  sudah berhenti sejak kemarin, jadi saya hanya meminum obat untuk hipertensi saja sampai hari ke 3. Waktu chek up pun tiba, dan hasilnya sungguh mengecewakan, karena tekana darah saya masih tetap 140. Dokter kembali memberikan obat yang sama untuk hipertensi ini, dan pesannya pun masih sama.
“Makan sampai habis”.

Cari Pengobatan Alternatif

Mengingat test kesehatan yang sudah sangat mepet, ditambah obat dari dokter yang sama sekali tidak ada pengaruhnya, maka saya putuskan untuk mencari cara lain dalam menghadapi masalah tekanan darah tinggi ini. Seperti orang kebanyakan saya pun mencari informasi tercepat, termudah, dan termurah yaitu melalui media internet. Singkat cerita, saya telah mengantongi sejumlah informasi tentang pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Mulai dari bahan apa saja yang dibutuhkan, sampai cara penyajian. Ada bahan yang mudah ditemukan di rumah, ada juga yang cukup sulit. Dan tentu saja saya menggunakan cara dan bahan yang mudah ditemukan di rumah terutama area dapur.

Mulai Pengobatan Alternatif

Sekarang saatnya pengobatan. Obat alternatif untuk mengatasi hipertensi yang saya pilih adalah bawang putih. Pertimbangannya adalah karena bahan ini yang saat itu ada di rumah. Berdasarkan artikel yang saat itu saya baca, cara pengobatannya cukup mudah. Kita hanya perlu memakan 3 siung bawang putih mentah setiap hari. Cukup mudah bukan? Jika anda pikir demikian maka anda salah besar.

khasiat bawang putih
sumber gambar disini

Saya ingat betul waktu pertama kali makan bawang putih mentah. Saat itu habis makan malam, sekitar jam 7 malam. Saya sudah persiapkan 3 siung bawang putih yang sudah dikupas. Saya masukan 1 bawang itu kemulut dengan gagah berani, lalu tanpa ampun langsung saya kunyah "krauk-krauk". Baru dikunyah 3 kali, aroma dan rasa bawang putih benar-benar menusuk di hidung dan sangat menyiksa indera pengecap. Membuat lidah ini menjadi kosal (maaf saya tidak tahu bahasa indonesianya apa) tapi jika digambarkan mungkin rasanya lebih buruk daripada memakan pasir.

Aroma khas bawang putih dalam dosis tinggi yang langsung menusuk hidung bahkan sampai keubun-ubun, pusingnya minta ampun. Saya langsung keluar keringat panas yang seketika berubah menjadi keringat dingin dalam jumlah yang tidak wajar. Dan ini bagian terbaiknya, saya harus memasukan bawang putih yang sekarang masih dimulut. Demi kesembuhan saya harus rela memasukan bawang mentah itu keperut saya. Alhasil, lambung saya tidak bisa diajak kompromi. Bawang putih beserta sebagian menu makan malam tadi dipaksa keluar lagi. Saya pun nyerah, tidak berani memakan 2 siung bawang putih sisanya.

Hari kedua, saya benar-benar kapok makan bawang putih mentah. Maka saya iris 2 siung bawang putih lalu dimasukan kedalam gelas kemudian seduh dengan air panas. Setelah hangat, air itu saya minum langsung sekali teguk sampai habis. Rasanya sungguh jauh dari rasa enak, tapi ini jauh lebih baik daripada memakan bawang mentah secara langsung. Dihari ketiga, saya memakai cara yang sama dengan hari kedua, dan rasa air bawang putih itu tetap saja mengerikan.

Medichal Check Up

Tibalah saatnya medichal check up, alias test kesehatan buat perusahaan yang saya lamar. sebenarnya testnya lumayan banyak, tapi yang paling membuat saya khawatir tentu saja tensi darah saya. Saat cek tensi sesaat sebelum diambil sample darah, saya tanyakan langsung kepada yang mengecek berapa tensi darah saya. "120" jawabnya singkat. Dalam hati saya senang luar biasa karena ini berarti peluang saya untuk mendapat pekerjaan segera tercapai. Dan yang lebih penting, berarti ritual bawang putih yang saya lakukan selama 3 hari memang benar-benar bermanfaat, tidak sia-sia mengkonsumsi bahan mengerikan itu.

Hasil Akhir

Seminggu setelah medichal check up, hasil penerimaan karyawan pun muncul. Syukurlah nama saya tertera dalam daftar.
Berdasarkan pengalaman saya diatas, mungkin pembaca bisa tarik kesimpulan. Ternyata untuk sehat itu tidaklah selalu harus mahal. Terkadang pengobatan tradisional bisa lebih mujarab daripada pengobatan modern.
Semoga curhatan saya ini bisa bermanfaat buat pembaca sekalian.

Related Posts: